Turunminum.id – Euro 2024 kini telah mencapai tahap perempat final. Juara bertahan Italia telah tersingkir, sementara Inggris dan Prancis mengalami kesulitan.
Namun Spanyol tampil gemilang di babak 16 besar. Babak 16 besar Euro 2024 mungkin tidak menyuguhkan pertandingan sepak bola yang paling memikat.
Tetapi tentu saja penuh dengan drama. Juara bertahan tersingkir, drama adu penalti antara Portugal dan Slovenia.
Serta gol-gol indah termasuk tendangan salto spektakuler dari Jude Bellingham di menit-menit akhir pertandingan Inggris melawan Slovakia.
Dengan perempat final yang sudah terjadwal, berikut lima pelajaran yang bisa diambil dari babak 16 besar yang penuh aksi ini:
Ronaldo dan Akhir yang Pahit
Pertandingan Portugal melawan Slovenia menjadi pengalaman yang memalukan bagi Cristiano Ronaldo.
Dengan usia 39 tahun, Ronaldo belum mencetak gol di turnamen ini dan menjadi beban bagi skuad yang sangat berbakat.
Pelatih Roberto Martinez yang terus mempertahankan Ronaldo meski tidak memberikan kontribusi berarti sangat mengejutkan.
Ronaldo gagal mengeksekusi penalti di waktu tambahan, yang kemudian diikuti dengan tangisannya.
Momen ini menandakan akhir dari peran Ronaldo sebagai pemimpin utama Portugal.
Inggris Masih Belum Meyakinkan
Harapan bahwa babak 16 besar akan menjadi titik balik bagi Inggris segera pupus saat melawan Slovakia.
Penampilan membosankan dan monoton kembali terlihat, membuat para pendukung kecewa.
Inggris hampir tersingkir setelah tertinggal 1-0, namun berhasil menyamakan kedudukan dan unggul di waktu tambahan berkat gol akrobatik dari Bellingham.
Performa buruk dari pemain seperti Phil Foden dan Kyle Walker serta keputusan Gareth Southgate yang lamban membuat Inggris perlu perbaikan drastis menjelang pertandingan melawan Swiss di perempat final.
Pertahanan Adalah Kunci bagi Prancis
Prancis, yang dijagokan sebelum turnamen, tampil mengecewakan dalam empat pertandingan mereka.
Mereka berhasil lolos ke perempat final setelah mengalahkan Belgia berkat gol bunuh diri Jan Vertonghen.
Meskipun serangan mereka kurang tajam, pertahanan Prancis sangat solid. Mike Maignan di bawah mistar, serta William Saliba, Jules Kounde, dan Theo Hernandez di lini belakang, tampil luar biasa.
Namun, Prancis perlu memperbaiki performa mereka, terutama menghadapi Portugal di perempat final.