Turunminum.id – Untuk meraih gelar juara, sebuah tim sepak bola membutuhkan gol-gol dan kemenangan demi kemenangan.
Saat ini, FC Barcelona memiliki trisula maut yang dapat mewujudkan ambisi tersebut, yaitu Robert Lewandowski, Raphinha, dan Lamine Yamal.
Dalam pertandingan pekan ke-9 La Liga 2024/2025, Barcelona menghajar tuan rumah Deportivo Alaves dengan skor 3-0.
Di mana ketiga gol tersebut semuanya dicetak oleh Lewandowski pada menit ke-7, 22, dan 32.
Dominasi Lewandowski
Hat-trick Lewandowski di Mendizorroza menunjukkan ketajaman striker Polandia ini. Dua gol pertama diciptakan dari assist Raphinha, sementara gol ketiganya datang melalui umpan Eric Garcia.
Dengan tambahan tiga gol tersebut, Lewandowski kini telah mencetak 12 gol di semua kompetisi musim ini, memimpin pencetak gol di Barcelona.
Di belakangnya, Raphinha dan Yamal masing-masing mencetak 6 dan 5 gol.
Selain itu, Raphinha juga memimpin dalam hal assist dengan total 6 assist, diikuti Yamal dengan 5 assist dan Lewandowski dengan 2 assist.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa ketiga pemain tersebut saling melengkapi dan berkontribusi secara signifikan dalam permainan tim.
Transformasi di Bawah Hansi Flick
Musim ini, meskipun Raphinha dan Lewandowski telah bersama Barcelona selama dua musim.
Dan Yamal baru saja menyelesaikan musim debutnya di bawah asuhan Xavi, transformasi yang dialami trisula ini di bawah kendali Hansi Flick sangat mencolok.
Yamal, yang mulai bersinar, diharapkan dapat menggantikan posisi Raphinha di sayap kanan.
Hal ini menandakan perubahan signifikan dalam pendekatan taktik yang diterapkan oleh Flick.
Flick mampu mengeluarkan performa terbaik Lewandowski, yang selama ini dianggap kurang bersinar sejak masa-masa gemilangnya di Bayern Munich.
Saat ini, trisula maut Barcelona—Lewandowski, Raphinha, dan Yamal—telah mencetak total 19 gol dan 11 assist dalam 9 pertandingan La Liga.
Ini menjadikan mereka salah satu trio serangan paling produktif di Eropa, jauh lebih unggul dibandingkan penyerang tim lain.
Perbedaan Gaya Kepelatihan: Flick vs Xavi
Perbedaan gaya pelatihan antara Hansi Flick dan Xavi juga menjadi sorotan.
Musim lalu, ketika Xavi kehilangan pemain akibat cedera, ia sering menggunakan empat gelandang di lini depan.
Sebaliknya, Flick menambah daya serang dengan memasukkan penyerang keempat saat menghadapi kebuntuan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Flick lebih suka permainan langsung dan efektif, meskipun harus mengorbankan penguasaan bola.
Gaya permainan Flick sangat sesuai dengan karakter Raphinha yang energik dan suka menyerang.
Di bawah sistem sebelumnya, Raphinha tampak kesulitan untuk menunjukkan performa terbaiknya, namun saat ini ia dapat bermain lebih bebas dan agresif.
Lewandowski, sebagai penyerang target, semakin menunjukkan kemampuannya mencetak gol berkat suplai bola yang lebih baik.
Yamal, meski pemain muda, mampu beradaptasi dengan baik dan menunjukkan chemistry yang baik dengan Raphinha dan Lewandowski.