Turunminum.id – Vinicius Junior mendapatkan perlakuan rasisme saat pertandingan Real Madrid melawan Valencia dini hari tadi (22/5/2023). Real Madrid kalah melawan tuan rumah dengan score 0-1 di Liga Spanyol 2022-2023.
Selama pertandingan, pemain dengan nama lengkap Vinícius José Paixão de Oliveira Júnior menjadi sasaran nyanyian rasis dari tribun penonton Valencia. Hal ini pun membuat laga dihentikan selama 10 menit setelah ia mengingatkan wasit bahwa pendukung tuan rumah sudah melecehkannya.
Sayangnya bukan pembelaan yang diterimanya, melainkan Vinicius Junior dikeluarkan dari lapangan tak lama setelah mendapatkan perlawanan dari Hugo Duro, penyerang Valencia.
Carlo Ancelotti pun tidak terima dengan perlakuan yang diterima anak asuhnya. Bahkan usai pertandingan, Ancelotti lebih memilih untuk membahas tentang apa yang terjadi dengan Vinicius dibandingan membahas sepak bola. Ia merasa pemain sayapnya adalah korban.
“Saya sangat sedih, kita harus mengakhirinya karena kita berada di tahun 2023, rasisme seharusnya tidak ada. Sekarang memang ada protokol, wasit sudah menjelaskan anda harus memperingatkan orang untuk pertama kali dan jika mereka melakukannya lagi, pulanglah,” katanya.
Ancelotti juga memperjelas apa yang dilayangkan para suporter Valencia. Ia juga mempertegas jika Liga Spanyol lah yang tidak bisa bersikap profesional bukan anak asuhnya.
“Stadion meneriakkan ‘monyet, monyet’ padanya. Dia masih kecil, dia suka bermain sepak bola, dia ingin melanjutkan, tetapi dalam situasi ini sangat rumit.” Jelasnya.
“Saya berbicara dengannya selama pertandingan. Suasananya sangat panas, sangat buruk. Saya bertanya apakah dia ingin terus bermain karena suasananya rasis? Saya tidak pernah berpikir untuk mencoret pemain karena rasisme. Itu tidak pernah terjadi pada saya. Tidak seperti itu. Itu tidak bisa diterima. Liga Spanyol punya masalah, bukan Vini. Vini Jr. adalah korbannya.” Tambahnya.
Meski kejadian ini terjadi kepada salah satu pemain Real Madrid. Kesedihan juga terasa hingga seluruh stadion.
“Kami semua bersamanya, tapi kami sedih. Dia tidak marah, dia sedih. Mereka seharusnya menghentikan pertandingan karena bukan hanya satu orang yang menjadi gila, tetapi seluruh stadion menjadi gila.” Tegas Carletto