Turunminum.id – Pelatih Girona, Michel, menyadari bahwa timnya kini bukan lagi tim kejutan seperti musim lalu.
Musim lalu, Girona sukses bersaing ketat dengan klub-klub raksasa seperti Real Madrid dan Barcelona dalam perebutan gelar juara La Liga.
Mereka bahkan berhasil menyelesaikan musim di posisi ketiga, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Namun, situasi kini berbeda; Girona terjebak di posisi 12 klasemen dan mencari cara untuk mengembalikan performa mereka.
Kepergian Pemain Kunci
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan performa Girona adalah kepergian pemain kunci. Mereka kehilangan Artem Dovbyk, pencetak gol terbanyak yang meraih Sepatu Emas dengan 24 gol di La Liga musim lalu, serta Aleix Garcia, gelandang yang memberikan dampak signifikan.
Meski Girona telah mendatangkan beberapa pemain baru, termasuk Donny van de Beek dari Manchester United, tim belum menemukan ritme permainan yang diharapkan.
Kekalahan Beruntun
Kondisi ini semakin diperburuk dengan hasil buruk yang mereka raih di awal musim. Girona mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk kekalahan 1-0 dari Paris Saint-Germain di Liga Champions.
Dalam pertandingan tersebut, mereka hanya mampu mencetak satu gol dan gagal mencetak gol dalam dua laga terakhir.
Michel mengakui, “Kenyataannya adalah kami telah kalah dalam tiga pertandingan berturut-turut, dan itu sulit karena orang-orang mengharapkan tim untuk menang.”
Mencari Identitas Tim
Michel menekankan pentingnya menemukan kembali identitas tim. “Saat ini kami bukanlah tim yang sama seperti tahun lalu, kami adalah tim yang berbeda,” katanya. Ia menjelaskan bahwa Girona harus mengubah cara bermain untuk menghadapi lawan dengan lebih efektif.
“Dengan bola, kami tidak membuat lawan menderita, dan ini berarti kami harus menderita. Kami harus bermain dengan sedikit sentuhan dan mampu melihat ke atas, dan untuk itu saya membutuhkan intensitas yang tinggi.”
Proses Adaptasi yang Diperlukan
Michel mengingatkan bahwa proses adaptasi akan memakan waktu. “Kami berada di urutan ke-12 dan itu adalah realitas kami. Kami harus berkembang untuk memenangkan pertandingan secara terus menerus seperti yang diharapkan orang-orang.”
“Kami harus menjalani prosesnya, dan kami akan menderita,” ungkapnya. Pendekatan ini menunjukkan kesadaran Michel akan tantangan yang harus dihadapi timnya.