Turunminum.id – Atlet dayung Indonesia, La Memo, dipastikan gagal meraih tiket ke perempatfinal nomor single sculls putra Olimpiade Paris 2024.
Dalam babak repechage 2 yang digelar di Valres-sur-Marne Nautical Stadium-Flat Water pada Minggu (28/7/2024) siang WIB, La Memo hanya mampu finis di posisi ketiga.
Harus Puas di Urutan Ketiga
Pada babak ini, Memo bersaing dengan empat pedayung lainnya di repechage 2. Atlet asal Maluku tersebut harus puas dengan finis di urutan ketiga setelah mencatatkan waktu 7 menit 19,60 detik.
Memo memulai perlombaan dengan menempati urutan ketiga pada jarak 500 meter pertama.
Namun, dia semakin kesulitan mengejar dua pedayung di depannya, yakni Quentin Antognelli dari Monako dan Balraj Panwar dari India.
Hingga jarak 1500 meter, Memo tetap berada di urutan ketiga. Posisinya tidak mengalami perubahan sama sekali hingga akhirnya menyentuh garis finis di jarak 2000 meter.
Posisi pertama ditempati oleh Antognelli dengan catatan waktu 7 menit 10,00 detik, sementara Panwar finis di urutan kedua dengan waktu 7 menit 12,41 detik.
Dengan hasil ini, Memo gagal mendapatkan tiket ke perempatfinal karena hanya dua pedayung tercepat dari masing-masing repechage yang berhak lolos.
Perjalanan Memo Belum Berakhir
Meskipun demikian, perjalanan Memo belum berakhir. Ia masih akan berlomba di semifinal kelas E/F, yang dikhususkan untuk memperebutkan tempat peringkat 25-33.
Kegagalan Memo di babak repechage menjadi sorotan, mengingat harapan besar yang disematkan pada atlet berbakat ini.
Sejak awal, Memo sudah menunjukkan tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik di Olimpiade Paris 2024.
Persiapannya yang matang dan dedikasinya yang tinggi telah membawa Memo sejauh ini.
Namun, persaingan di level internasional tidaklah mudah. Memo harus berhadapan dengan pedayung-pedayung top dari berbagai negara yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang sangat kompetitif.
Dalam perlombaan kali ini, kecepatan dan stamina menjadi kunci penting yang menentukan hasil akhir.
Antognelli dari Monako dan Panwar dari India menunjukkan performa yang impresif. Keduanya mampu mempertahankan kecepatan tinggi sejak awal perlombaan hingga finis, membuat Memo kesulitan untuk menyalip.
Tunjukkan Semangat Juang Yang Tinggi
Meski demikian, Memo tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi, berusaha memberikan perlawanan terbaiknya hingga garis finis.
Dalam wawancara setelah perlombaan, Memo mengungkapkan rasa kecewanya. “Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kali ini belum berhasil.
Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk terus berlatih dan memperbaiki performa di masa mendatang,” ujarnya.
Memo juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendukungnya, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri, yang terus memberikan dukungan dan motivasi.
“Dukungan kalian sangat berarti bagi saya. Saya akan terus berjuang dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan,” tambahnya.
Semifinal kelas E/F akan menjadi kesempatan bagi Memo untuk kembali menunjukkan kemampuannya.