Turunminum.id – Eks penyerang AC Milan, Paolo Di Canio baru-baru ini melontarkan kritik pedas terhadap tindakan Theo Hernandez dan Rafael Leao dalam pertandingan Lazio kontra AC Milan.
Di Canio menilai aksi kedua pemain tersebut sebagai tindakan yang memalukan dan pantas mendapatkan hukuman berat.
Kritik ini mencuat setelah laga yang berlangsung pada 1 September 2024, di mana Milan bertandang ke Olimpico dan berakhir dengan skor 2-2.
Kronologi Pertandingan
Dalam pertandingan pekan ketiga Serie A 2024/2025 tersebut, AC Milan sebenarnya memimpin lebih dahulu berkat gol dari Strahinja Pavlovic.
Namun, Lazio berhasil membalikkan keadaan melalui gol dari Valentin Castellanos dan Boulaye Dia.
Beruntung bagi Milan, Rafael Leao mampu menyamakan kedudukan. Meskipun hasil imbang tersebut menunjukkan bahwa Milan tidak bisa meraih kemenangan.
Rossoneri hanya berhasil mengumpulkan dua poin dari tiga laga pertama mereka di Serie A musim ini.
Insiden Kontroversial pada Cooling Break
Namun, hasil imbang bukanlah satu-satunya hal yang menarik perhatian pada pertandingan ini.
Terdapat insiden kontroversial yang terjadi saat cooling break, ketika para pemain diberikan waktu sejenak untuk minum.
Pada momen tersebut, pelatih Paulo Fonseca memanfaatkan kesempatan untuk memberikan instruksi kepada para pemainnya.
Seluruh pemain Milan, termasuk pemain baru Tammy Abraham, terlihat berkumpul di dekat Fonseca.
Namun, Theo Hernandez dan Rafael Leao tampak mengabaikan momen tersebut dan memilih berdiri terpisah sambil minum.
Kritik Dari Paolo Di Canio
Tindakan Theo Hernandez dan Rafael Leao ini kemudian menuai kecaman keras dari Paolo Di Canio.
Dalam wawancara dengan Sky Calcio Club, Di Canio menegaskan bahwa aksi kedua pemain tersebut tidak dapat dibenarkan.
Dia menyebut tindakan tersebut sebagai aib dan tidak sesuai dengan standar profesionalisme seorang pemain sepak bola.
Di Canio menambahkan, “Saya mendengar orang mengatakan bahwa mereka hanyalah anak-anak dan begitulah adanya, tetapi mereka bernilai 8 juta bagi Milan.”
Dia menilai bahwa tindakan tersebut sangat memalukan, terutama karena mereka adalah pemain profesional yang seharusnya memberikan contoh yang baik di lapangan.
“Jika sesuatu seperti ini terjadi setelah bekerja, bahkan saat teman-teman saya bermain-main.”
“Jika seseorang duduk di sana dengan perutnya yang membuncit, saya akan memberi tahu mereka, ‘Hei, apa yang kamu lakukan? Datang dan bantu kami’.”
“Dan Anda harus membayar €10 untuk bermain di lapangan. Itu memalukan,” ujar Di Canio.
Tanggapan Terhadap Theo Hernandez
Di Canio juga menyoroti peran Theo Hernandez sebagai kapten AC Milan. Menurut Di Canio, sikap Hernandez sebagai kapten seharusnya memberikan contoh yang baik kepada rekan-rekannya.
Namun, tindakan Hernandez dan Leao justru dianggap merendahkan posisi pelatih dan rekan setim. “Kapten mulai angkat bicara, seolah berkata ‘oh lihat ini’.
Itu mendelegitimasi situasi,” tegasnya. Di Canio bahkan menyarankan bahwa jika Hernandez berada di masanya, dia mungkin akan dihukum dengan cara diberi bogem mentah.
“Pelatih, rekan setim yang direndahkan oleh sikap itu, di zaman saya, akan dijepit ke dinding dan dipukul. Itu memalukan,” tambahnya.