Turunminum.id – Gelandang Juventus, Paul Pogba baru-baru ini mengungkapkan tentang hubungan kompleksnya dengan mantan manajernya di Manchester United, Jose Mourinho.
Dalam wawancaranya dengan Daily Mail, Pogba menggambarkan hubungan mereka bagaikan sepasang kekasih yang sering putus nyambung.
Pengakuan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasi Mourinho sebagai pelatih yang kerap berkonflik dengan para pemainnya.
Awal Karier di Manchester United
Pogba memulai kariernya di Manchester United setelah menimba ilmu di akademi klub tersebut.
Setelah menghabiskan empat musim yang mengesankan di Juventus, ia kembali ke Old Trafford pada musim panas 2016.
Kedatangannya disambut antusias, terutama dengan kehadiran Mourinho yang ditunjuk sebagai manajer pada waktu yang sama.
Kehadiran Mourinho dianggap sebagai faktor kunci yang mendorong Pogba untuk kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya.
Ketegangan yang Muncul
Namun, meskipun awalnya berjanji, hubungan Pogba dan Mourinho ternyata mengalami pasang surut.
Pada paruh pertama musim 2018/2019, Pogba sering dicadangkan oleh Mourinho akibat performanya yang dianggap tidak memuaskan.
Bahkan, Pogba sempat dicap sebagai ‘virus’ di ruang ganti, yang menambah ketegangan di antara keduanya.
Dalam situasi ini, hubungan mereka mulai memburuk, dengan berbagai spekulasi dan rumor yang beredar mengenai ketidakcocokan mereka.
Pengakuan Pogba
Dalam wawancaranya, Pogba mengatakan, “Hubungan kami seperti kekasih; kami selalu putus dan berbaikan.”
Dia mengungkapkan bahwa awal mula hubungan mereka sangat baik, dan Mourinho merupakan salah satu alasan dia kembali ke Manchester United.
“Saya berbicara dengannya dan dia meyakinkan saya untuk kembali. Namun, saya tidak tahu mengapa itu berubah menjadi mimpi buruk dan kami bertengkar. Karena saya tidak bertengkar. Saya tidak memulai pertengkaran,” jelas Pogba.
Menghormati Mourinho
Meskipun sering tidak sependapat dengan Mourinho, Pogba tetap menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap manajer asal Portugal tersebut.
Dia menambahkan, “Kami tidak sependapat seperti yang kadang dilakukan para manajer dan pemain. Namun, saya sangat menghormatinya.”
Rasa hormat ini terlihat dari keinginannya untuk bertemu kembali dengan Mourinho.
“Jika saya bertemu dengannya besok, saya akan memeluknya erat-erat! Namun, suatu hari nanti kami harus duduk bersama dan membahasnya,” ujar Pogba.