Turunminum.id – Arab Saudi diperkirakan akan mendapatkan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, sebuah keputusan yang merupakan pukulan telak bagi harapan Australia.
Proses penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 terbuka hanya untuk negara-negara di Asia dan Oseania, sesuai dengan kebijakan rotasi benua yang diterapkan oleh FIFA.
Hal ini membuat Arab Saudi menjadi kandidat utama sebagai tuan rumah Piala Dunia kedua di Timur Tengah, setelah Qatar yang akan menjadi tuan rumah pada tahun 2022.
Baca juga: Daniel Mikolajewski, Penyerang Timnas U17 Polandia di Piala Dunia U17 2023 yang Perlu Diawasi
“Piala Dunia 2034 di Arab Saudi bukan hanya mungkin, melainkan hampir pasti. Uang kembali menjadi faktor penentu, dan acara ini akan menghasilkan miliaran pendapatan baru bagi FIFA,” kata sebuah sumber menyatakan kepada Daily Mail.
Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa dari Bahrain, telah menjanjikan dukungan dari seluruh keluarga sepakbola Asia untuk mendukung Arab Saudi.
Hal ini telah membuat frustrasi bagi penawar potensial lainnya, seperti Australia. Seluruh konfederasi sepakbola Afrika juga telah menyatakan dukungannya untuk penawaran Arab Saudi.
Bersama-sama, kedua konfederasi tersebut memiliki 101 suara dari total 211 anggota FIFA. FIFA sendiri telah mengumumkan bahwa Piala Dunia 2030 akan digelar di wilayah Amerika Selatan, Eropa Selatan, dan Afrika Utara.
Proses penawaran untuk Piala Dunia 2034 dimulai pada awal bulan ini, dan negara-negara hanya memiliki waktu hingga 31 Oktober untuk mengonfirmasi minat mereka dalam mengajukan proposal penawaran resmi.
Selain Australia dan Selandia Baru, yang telah berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023, beberapa negara lainnya seperti Filipina, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Brunei dari ASEAN, juga menunjukkan minat. Tiongkok, Kazakhstan, dan Uzbekistan juga telah mengungkapkan minat mereka.
Saat ini, Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang telah mengkonfirmasi penawarannya, dan kampanye mereka bisa menjadi yang terkuat jika pesaing lainnya menganggap bahwa persaingan ini sangat ketat atau terlalu sulit untuk bersaing.***