Si Jalak Harupat menawarkan kesejukan, JIS menjual kemegahan
Venue Piala Dunia U-17 di daerah Soreang, Kabupaten Bandung pastinya terasa lebih sejuk karena berada di kawasan perbukitan. Meski kalah megah dengan Jakarta International Stadium, pertama kali memasuki tribun penonton sudah dimanjakan dengan keindahan rumput stadion dan tanah pasundan yang menyatu sempurna.
Gradasi kotak-kotak rumput begitu indah dipandang, membuat penonton stadion sadar bahwa SJH mengalami banyak perubahan signifikan usai dipoles habis-habisan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Kesejukan Si Jalak Harupat tentu membuat penonton kian nyaman menyaksikan pertandingan. Angin sepoi-sepoi, suara khas logat orang pasundan yang mendayu, diselengi oleh kicauan burung yang saling bersautan, serta keramahan warga lokal menyambut para suporter dari berbagai daerah, sukses memberikan citra positif gelaran Piala Dunia U-17 di Bandung.
Bach Juga: Singkirkan Brazil U-17, Claudio Echeverri dkk bakal bersua Jerman di Semifinal Piala Dunia U-17
Membeli tiket Piala Dunia U-17 saat laga penyisihan grup di Bandung sangatlah diuntungkan, pasalnya selain menjadi saksi para calon pemain bintang masa depan, penonton tribun sekaligus bisa menikmati indahnya alam pasundan.
Beda lagi rasanya saat menonton Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, kemegahan stadionnya menjadi yang paling nyentrik dan identik. Nuansa warna oren bagian dalam stadion seolah menunjukkaan bahwa bangunan megah itu didesain sengaja melekat dengan identitas klub besar Persija Jakarta.
Siapapun yang datang ke JIS pastinya bakal terpukau dengan kemegahan stadion di Jakarta Utara itu, dengan atap yang otomatis bisa tertup dan terbuka, kapasitas penonton untuk 82000 orang, permainan lighting cantik nan modern menjadi daya pikat yang begitu kuat pada gelaran Piala Dunia U-17 di JIS.