Timnas Indonesia Program Jangka Panjang
Mantan Gelandang Timnas Indonesia juara SEA Games 1991 ini membandingkan dengan eranya saat memboyong emas. Pemain kelahiran Makassar ini mengatakan proses latihan timnas jangka panjang.
Para pemain era itu hanya kembali saat klub menjalani pertandingan. Selesai dari itu, pemain kembali ke timnas menjalani latihan. “Misalkan Niac Mitra akan bertanding, satu minggu sebelumnya saya kembali ke klub. Setelah selesai, saya gabung lagi ke TC Timnas,” ujarnya.
Selain sistem pemusatan latihan yang berbeda, Hanaffing pun menyoroti fasilitas lapangan dan pelatih yang belum merata. Soal pembinaan usia muda di klub profesional pun belum seluruhnya memiliki lapangan sesuai standar.
Kondisi lapangan seadanya ini yang membuat proses latihan terganggu. Belum lagi dengan kualitas pelatih.
Baca juga: Kapten Timnas Inggris U17 Sebut Indonesia Seperti Rumah Kedua
Hanafing menceritakan pengalaman sulitnya mencari lapangan latihan saat dirinya memimpin akademi Persebaya, Surabaya. Lapangan kondisi ideal, yang rumput bagus dan tanah rata itu jarang.
Kalaupun lapangan tersedia, akademi sepak bola belum mendapat prioritas dari pemerintah setempat. “Kami masih alami akademi itu kalah sama komunitas sepak bola. Lapangan bagus sudah banyak dibooking komunitas,”ujarnya.