Turunminum.id – Qamal Mustaqim, ahli agronomi menjelaskan masalah rumput yang ada di Jakarta International Stadium (JIS) belum standar FIFA. Hal ini karena rumput yang ada di JIS terdapat karpet sintetis.
Qamal Mustaqim pun menjelaskan jika rumput yang nantinya akan digunakan berjenis japonica. Rumput ini pun yang biasa digunakan di stadion-stadion lainnya.
“Rumput ini jenisnya japonica, cuma ditanamnya di karpet sintetis, ini yang jadi masalah hanya itu aja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah,” katanya.
Qamal sendiri merupakan seorang ahli agronomi yang biasa mengatasi rumput yang ada di stadion sepak bola. Dimana ia juga pernah menangani rumput yang ada di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk Asian Games 2018.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Stadion JIS Perlu Perbaikan Sebagai Venue Piala Dunia U-17 2023
Selain itu, Qamal juga menjelaskan jika rumput adalah makhluk hidup yang butuh matahari dan air untuk proses fotosintesisnya. Namun sayangnya beberapa bagian rumput yang ada di JIS tidak terkena sinar matahari secara maksimal.
“Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, mataharinya tidak cukup, itu saja masalahnya. Yang daerah sisi selatan itu hanya setengahnya saja dari jam 9 (pagi) sampai jam 2. Selebihnya tidak kena matahari, itu saja masalahnya di sini,” tambahnya.
Dalam mempersiapkan Piala Dunia U-17 2023, Qamal pun bekerja sama dengan beberapa Menteri terkait seperti Menteri PUPR dan Menteri BUMN.
“Kalau jenis rumputnya sama dengan yang dipakai dengan di Jalak Harupat, Bung Tomo, Palembang, sama itu jenisnya japonica. Solusinya sudah kita usulkan ke Pak Menteri bahwa yang bisa dilakukan memindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari lapangan golf,” jelasnya.
Qamala menjelaskan pekerjaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf. “Itu yang bisa dilakukan. Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan soding,” tutur Qamal Mustaqim.