Tradisi Perang Saudara di All England
Tradisi final senegera di All England sejak 2022 bakal berlanjut untuk ketiga kalinya secara beruntun
Menariknya, final senegara tunggal putra kali ini mengembalikan kejayaan yang sudah lama hilang.
Bagaimana tidak? Terakhir kali dua pemain tunggal putra Indonesia berduel di final All England Open adalah 30 tahun yang lalu!
Ya, era keemasan tunggal putra Indonesia di All England pernah terjadi sekitar tahun 1970an dengan rekor 8 gelar milik Rudy Hartono dan 5 kali final senegara.
Baca Juga: Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Pelatih Belanda: Mereka Remehkan Diri Sendiri
Ginting dan Jonatan akan menapaki jalan yang sama dengan para legenda seperti Rudy, Tan Joe Hok, Liem Swie King, hingga Hariyanto Arbi.
“Puji Tuhan, semua ini berkat kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada saya, Ginting, tim tunggal putra dan tim Indonesia juga,” kata Jonatan dilansir resmi PBSI.
“Mungkin tidak ada yang mengira dengan beberapa hasil turnamen belakangan yang naik turun.”
“Namun, kami selalu berusaha semaksimal mungkin, kekurangan apa kami perbaiki, kami bangun chemistry dan kami coba lebih solid,” ujarnya menambahkan.