Gregoria Mariska Akui Panggung Olimpiade Memang Beda
Medali perunggu yang diraih Gregoria menjadi pencapaian berharga, meski didapat setelah lawannya, Carolina Marin dari Spanyol, walkover karena cedera lutut.
Atlet 24 tahun itu mengakui bahwa tampil di Olimpiade merupakan tantangan tersendiri, terutama karena tekanan dan tingkat kompetisi yang sangat tinggi.
“Selama tampil di Olimpiade Paris 2024, saya merasa gugup karena Olimpiade adalah panggung tertinggi bagi setiap atlet,” ungkap Gregoria.
Baca Juga: Raih Perunggu di Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska: Ini Bukan Cara yang Saya Mau
Dalam kesempatan tersebut, Gregoria juga menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan dan konsisten untuk memastikan masa depan cemerlang bagi sektor tunggal putri Indonesia.
“Semoga regenerasi semakin bagus dan bisa turut menambah gelar-gelar internasional,” harapnya.
Pencapaian Gregoria di Olimpiade Paris 2024 diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para pemain muda lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Carolina Marin Mundur di Semifinal, Gregoria Mariska Raih Perunggu Olimpiade Paris 2024