Pernyataan lengkap Marcus Fernaldi Gideon
Thank you God for these 33 years! Pada hari ini tepat pada usia 333 tahun saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25 tahun saya tak henti-hentinya berlatih dan bersaing di lapangan. Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah berkarya dalam hidup saya. Tanpa-Nya saya mungkin tidak seperti sekarang. Semasa kecil saya, bahkan guru saya pun menganggap saya “madesu” atau masa depan suram.
Dianggap sebelah mata karena postur tubuh yang tidak tinggi dan bahkan prestasi saya boleh dikatakan “biasa” saja jika dibandingkan dengan kawan-kawan saya yang lain. Saya sadar saya sampai sekarang ini hanya karena kemurahan Tuhan saja. Saya berterima kasih kepada partner-partner saya, alm. Kido, Kevin, dll. Terima kasih untuk keluarga yang sellau mendukung dan mendoakan saya.
Baca Juga: Profil Muhammad Iqbal Pencetak Gol Kilat Persebaya, Dulu Dicibir Sekarang Dielu-elukan
Terima kasih untuk YONES, klub @pbjayaraya, PBSI, dan para coach. Dalam hidup ini tidak ada yang saya sesali, apa yang sudah saya raih sekarang bahkan sudah melebihi apa yang pernah saya impikan. Saya dulu pernah berkata kepada istri saya saat kami masih pacaran, “Saya ingin jadi World No.1” karena pada saat itu tampaknya menjadi rank 1 adalah sesuatu yang sulit untuk digapai.
Tapi Tuhan memberikan bahkan lebih dari yang saya bayangkan. Oleh sebab itu, saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yang puas dan rasa bersyukur. Tidak lupa saya juga berterima kasih untuk para suporter yang telah mendulung saya selama ini. God bless.