Turunminum.id – FIFA dikabarkan bakal mengajukan proposal kepada Kongres untuk menerapkan sanksi wajib, termasuk kekalahan otomatis dalam pertandingan akibat tindakan rasis. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris jenderal FIFA, Mattias Grafstrom.
Mattias Grafstrom mengatakan, Sanksi ini berlaku untuk seluruh 211 asosiasi anggota Federasi Sepak Bola Dunia ini.
Sementara itu, Mattias Grafstrom, yang secara resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal FIFA minggu ini, menulis surat kepada semua anggota asosiasi yang berisikan proposal yang mencakup peraturan dan sanksi, tindakan di lapangan dan potensi tuntutan pidana.
“Kami… akan menjadikan rasisme sebagai pelanggaran khusus dengan pencantuman wajib dalam Kode Disiplin individu dari 211 Asosiasi Anggota FIFA, membedakan rasisme dari insiden lain, memberikan tindakan rasisme sanksi spesifik dan berat, termasuk kehilangan pertandingan,” kata Grafstrom, di Kongres FIFA di Bangkok Jumat, (17/52024).
Tak hanya mengumumkan penerapan sanksi, FIFA juga bakal memperkenalkan isyarat standar dunia jika para pemain mendapati adanya tindakan rasis saat pertandingan.
“Kami akan menghentikan sementara, menunda dan meninggalkan pertandingan jika terjadi rasisme, memperkenalkan isyarat standar global bagi para pemain untuk mengomunikasikan insiden rasis dan wasit untuk memberi isyarat penerapan prosedur tiga langkah,” tulis FIFA.
BACA JUGA: Selain Blusukan Cari Pemain Keturunan, Indra Sjafri Lanjutkan Kusrus FIFA TLD di Belanda
Pemain yang mendapati adanya aksi rasis dalam pertandingan bisa mengangkat tangan dan menyilangkan pergelangan tangan agar wasit mengetahui adanya insiden rasis tersebut.
Prosedur tiga langkah yang diadopsi oleh FIFA juga melibatkan wasit meminta pengumuman publik untuk menyerukan agar perilaku tersebut dihentikan, menunda pertandingan sampai berhenti dan, hingga meninggalkan pertandingan sama sekali.
“Kami… akan mendorong pengakuan rasisme sebagai pelanggaran pidana di setiap negara di dunia, dan jika sudah merupakan pelanggaran, akan mendorong penuntutan dengan tingkat keparahan yang pantas,” tambahnya.
FIFA sendiri juga juga disebut bakal mengembangkan dan mempromosikan inisiatif pendidikan dengan sekolah dan pemerintah sambil membentuk panel anti-rasisme yang terdiri dari mantan pemain.