Turunminum.id – Jorge Martin tahun lalu merasakan pil pahit. Bahkan, kegagalan menjadi membuatnya trauma dan tak mau kembali balapan.
Pembalap Pramac Ducati itu memiliki keunggulan 10 poin di puncak klasemen menjelang MotoGP Australia akhir pekan ini.
Juara bertahan Pecco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Marc Marquez membuntutinya. Martin sangat ingin tidak kehilangan gelar, seperti yang terjadi pada musim lalu di putaran final.
“Pada bulan Februari setelah jeda, ketika kami memulai lagi, saya tidak ingin kembali ke motor MotoGP,” aku Martin.
Baca Juga: MotoGP Australia 2024: Kesempatan Emas Jorge Martin
“Saya punya banyak ketakutan. Saya tidak tahu apakah saya bisa secepat sebelumnya. Lalu saya naik motor. Saya mengerti bahwa itu sama saja. Saya cepat lagi, saya bisa bertarung lagi. Target saya sekarang adalah bertarung dan memberikan 100%.”
Ini adalah pertarungan perebutan gelar dengan banyak kesalahan antara Martin dan Bagnaia. Namun dengan empat ronde tersisa, Martin menegaskan bahwa dia adalah pembalap terbaik di kelasnya.
“Saya lebih kuat. Saya sedikit lebih baik di hampir setiap area. Saya tidak merasa lebih cepat. Mungkin tahun lalu saya lebih cepat, saya memiliki kecepatan lebih dari yang lain. Pada titik ini, kami dekat dengan Pecco, Enea, dan Marc. Kami serupa. Namun, saya lebih kuat karena ada dua titik di mana saya sedikit lebih baik,” kata Martin.