Turunminum.id – Ketika Qatar sibuk menyambut final Piala Asia 2023 dengan suka cita, pada hari yang sama di Indonesia justru terdapat kejadian nahas dialami seorang pria yang tersambar petir saat tengah bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (10/2/2024).
Keangkeran Stadion Siliwangi sudah menjadi rahasia umum, bahkan saksi kejayaan Persib Bandung yang berada di Jalan Lombok No 10, konon sering diwarnai oleh kisah mistis.
Korban meninggal dunia
Pasalnya, sebelum pesepak bola tewas tersambar petir di stadion Siliwangi viral di media sosial. Tempat yang terletak di Bandung ini pernah menjadi saksi bisu meninggalnya striker Pelita Bandung Raya, yaitu Sekou Camara, pada 2013 silam, saat sesi latihan.
Namun, penyerang asal Mali ini bukan yang pertama dan juga bukan satu-satunya yang kehilangan nyawa di stadion tersebut.
Pada tahun 1990an, Andi M. Teguh, pelatih Petrokimia Putra juga meninggal di Siliwangi karena serangan jantung. Ia meninggal saat sedang menonton pertandingan di tribun VI. Hal ini membuat sejarah Stadion Siliwangi semakin berbeda dari antara stadion-stadion lainnya.
Memakan Korban Lagi
Sementara, korban tersambar petir pada Sabtu, (10/2/2024), diketahui seorang Pria berusia 30 tahunan.
Insiden pemain sepak bola tersambar petir di Stadion Siliwangi tersebut viral di media sosial. Bahkan dalam jejaring X, Rekaman meninggalnya korban banyak tersebar lewat kolom pencarian “tersambar petir”.
Melansir dari detik.com, saksi mata berinisial GJ yang enggan disebutkan namanya menyebut peristiwa itu terjadi dalam sebuah laga persahabatan pada pukul 15:00 WIB.
“Tim saya kan homebase-nya di Bandung, korban sama timnya dari Subang. Kejadiannya tadi jam setengah 4-an sore, korbannya meninggal kesambar petir,” kata GJ
Baca Juga: Soal Selebrasi Sulap di Final Piala Asia 2023, Akram Afif: S Inisial Istri Saya
Kata Saksi Mata
GJ menjelaskan, saat petir menyambar, kondisi cuaca di sekitar Stadion Siliwangi masih cerah. Hanya saja awan mendung sudah terlihat dari sisi selatan dan timur stadion.
Saat pertandingan berjalan 15 menit, petir pertama menyambar. Hanya saja, sambaran petir mengenai alat penangkal dan tidak langsung menyambar ke lapangan.
Tak lama kemudian petir berikutnya muncul dan sontak membuat kedua tim kaget dan banyak orang tiarap.
“Pas petir yang itu, semua langsung tiarap, termasuk korban. Udah gitu kan pada lari, korban malah enggak bangun-bangun,” terang GJ.
Korban yang sudah tak sadarkan diri kemudian dibawa ke pinggir lapangan. Menurut kesaksian GJ, korban mengalami luka hitam kemerahan di bagian dada. Sepatu bola yang korban kenakan juga terbakar.
Baca Juga: Selain Aksi Lapangan Hijau yang Memukau, Akram Afif Jago Juga Selebrasi Sulap
Korban akhirnya evakuasi ke RS Sariningsih dengan ambulans. Tidak lama berselang, G mendapat kabar korban dinyatakan meninggal dunia akibat sambaran petir.
“Pas dibawa ke rumah sakit, saya enggak ikut. Terus dapat kabar setelah itu dari yang nganternya kalau korban udah meninggal,” tutur G.
Tentu saja, kejadian nahas ini semakin menambah kesan angker Stadion Siliwangi. Pasalnya ada saja kejadian tak disangka yang lagi-lagi memakan korban jiwa.