Turunminum.id – Keputusan polisi untuk menembak mati pelaku penembakan dua suporter Swedia akhirnya memberikan kelegaan bagi banyak pihak.
Sebuah laporan dari kantor berita BBC mengungkapkan bahwa Abdesalem Lassoued, yang berusia 45 tahun, berhasil ditangkap dan ditembak oleh pasukan polisi di sebuah kafe di lingkungan Schaerbeek, Brussels.
Ketika penembakan terjadi pada Senin (16/10/2023) malam waktu setempat, suasana panik melanda para penonton di Stadion King Baudouin, di mana mereka terpaksa terkurung di dalam hingga larut malam.
Baca juga: Teror di Stadion King Baudouin Brussels, 2 Suporter Swedia Tewas
Pertandingan antara Belgia dan Swedia terpaksa dihentikan pada babak pertama setelah penonton di stadion sadar akan kejadian tragis yang terjadi di pusat kota Brussels sebelum pertandingan dimulai.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menegaskan bahwa para korban penembakan menjadi sasaran karena kewarganegaraan mereka.
“Pelaku secara spesifik menargetkan suporter Swedia yang berada di Brussels untuk menyaksikan pertandingan melawan Belgia. Dua suporter Swedia telah kehilangan nyawa, sementara satu orang lainnya sedang dalam masa pemulihan akibat cedera serius,” kata Alexander dalam pernyataannya.
Dilansir oleh Daily Mail, penonton yang hadir di Stadion King Baudouin harus tetap berada di dalam stadion hingga Selasa (17/10/2023) pagi, ketika penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kejadian sebenarnya dan alasan di balik penutupan tersebut.
Manajer Reims, Will Still, mengungkapkan perasaannya setelah melihat kejadian tersebut.
“Kami masih terkurung di dalam stadion dan tidak diizinkan keluar. Situasinya membingungkan bagi semua orang.”
Para pemain dan staf pertandingan juga terpaksa terjebak di dalam stadion. Bek timnas Swedia sekaligus pemain Manchester United, Victor Lindelof, mengapresiasi tindakan keamanan yang dilakukan, yang memastikan mereka aman dan nyaman.
“Belgia sudah memastikan tempat mereka di Kejuaraan Eropa, sementara kami tidak memiliki peluang untuk melakukannya. Jadi, menurut saya, tidak ada alasan bagi kami untuk melanjutkan pertandingan,” ungkap Lindelof.
Sementara itu, pelatih kepala Swedia, Janne Andersson, juga menegaskan bahwa dia dan para pemainnya telah memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan sejak mendapatkan informasi tentang kejadian tragis tersebut. Dengan penuh penghormatan kepada korban dan keluarga mereka, mereka memilih untuk menghormati mereka dengan tidak melanjutkan pertandingan.***