Instruksi Kolonel Inf A.E. Kawilarang
Stadion ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946, didedikasikan kepada 200.000 warga kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa tersebut.
Setelah 8 tahun peristiwa itu berlalu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun. Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong.
Baca Juga: Profil Akram Afif, Mesin Gol Timnas Qatar Pemain Terbaik di Piala Asia 2023
Dan karena kondisi tanah di kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.
Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.