Turunminum.id – Wakil Indonesia masih melenggang mulus pada ajang HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024. Fredy Setiawan menemani Hikmat Ramdani menembus babak semifinal tunggal putra klasifikasi SL4.
Tunggal putra SL4 menyajikan pertarungan seru antara wakil Indonesia dengan India. Fredy Setiawan, Hikmat Ramdani dan Reksi Sudarno bentrok dengan lima wakil India pada babak perempat final di Edutorium UMS, Solo, Jumat (20/9)
Fredy dan Hikmat yang berstatus atlet Paralimpiade Paris 2024 harus berjuang keras mengalahkan wakil India. Hikmat mengalahkan Harshit Choudhary lewat pertarungan tiga set, 21-10, 19-21, 21-17.
Fredy Setiawan juga menyingkirkan Yogesh lewat pertarungan tiga set, 19-21, 21-11, 21-15. Sementara itu, Reksi Sudarno harus menerima kenyataan kalah dua set langsung 11-21, 17-21 dari unggulan kedua, Naveen Svakumar.
Selain dari tunggal putra SL4, wakil Indonesia lainnya juga tak terbendung. Pasangan ganda campuran SH6, Subhan/Rina Marlina mengalahkan wakil Jerman, Marco Zwillus/Julia Schramm 21-1, 21-4.
Sebelum melakoni laga itu, Rina Marlina juga bertarung pada nomor tunggal putri SH6. Tanpa kesulitan peraih medali perak Paralimpiade 2024 ini menang atas wakil Azerbaijan, Narmin Iskandarova, 21-4, 21-1.
Sementara itu, atlet peringkat satu dunia nomor tunggal putri SL3, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, tanpa kesulitan menang atas wakil India, Neeraj, 21-7,21-13.
Begitu pula pula dengan peraih medali emas ganda putri SL3-SU5 pada Paralimpiade 2021, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah. Pasangan ini menang atas wakil India, Koshika Devda/Mandeep Kaur 21-9, 21-12.
Pelatih kepala para bulu tangkis Indonesia, Jarot Hernowo, menyebut wakil-wakil Tanah Air masih belum terbendung, terutama para penghuni Pelatnas.
“Pada hari keempat ini masih on the track,” kata Jarot Hernowo saat ditemui usai menyaksikan pertandingan Hikmat Ramdani di Edutorium UMS, Jumat (20/9).
Jarot menilai wakil-wakil India belum banyak yang merepotkan. Begitu pula dengan atlet-atlet yang datang dari Eropa maupun Asia.
“Di nomor-nomor tertentu mereka terlihat bisa memberikan perlawanan. Namun begitu, India menjadikan turnamen ini untuk memunculkan atlet baru lewat proses klasfikasi,” jelas Jarot.