Turunminum.id – Federasi sepak bola Spanyol melakukan pemecatan terhadap pelatih kepala Timnas Wanita Jorge Vilda yang mengantarkan kemenangan di Piala Dunia Wanita 2023. Pemecatan ini terkait dengan skandal ciuman bibir mantan Presiden FA Spanyol Luis Rubiales pada pemain Jennifer Hermoso setelah pengalungan juara, Minggu (20/8/2023).
Montse Tome ditunjuk sebagai penggantinya, sekaligus menjadi wanita pertama yang memegang posisi pelatih tersebut.
Spanyol sebagai juara baru di Piala Dunia Wanita 2023 setelah di babak final mengalahkan Inggris dengan skor 1-0. Namun kemenangan ini dibayangi skandal ciuman yang dilakukan Presiden FA Spanyol Luis Rubiales pada pemain depan Jenni Hermoso, yang menurutnya tidak dilakukan atas dasar suka sama suka.
Sebagian besar staf pelatih Vilda mengundurkan diri dan 81 pemain menolak bermain untuk Spanyol setelahnya.
Baca juga: Presiden UEFA Sebut Skandal Ciuman Luis Rubiales Tutupi Gelar Juara Spanyol
Rubiales menolak mengundurkan diri namun untuk sementara FIFA telah menjatuhkan hukuman penangguhan sementara dari aktivitas sepak bola.
Dalam pernyataannya, Federasi Spanyol RFEF tidak memberikan alasan spesifik atas pemecatan Vilda, dengan mengatakan bahwa dia telah menjadi “penganjur nilai-nilai rasa hormat dan sportivitas dalam sepak bola”.
Namun, RFEF telah menjajaki apakah mereka dapat memecat Vilda yang berusia 42 tahun lantaran dianggap bersekutu dan dekat dengan Rubiales. RFEF menyebut langkah tersebut sebagai “salah satu langkah pembaruan pertama” yang diumumkan oleh presiden sementara Pedro Rocha, yang mengambil peran tersebut ketika Rubiales diskors oleh FIFA.
Vilda terlihat bertepuk tangan pada Rubiales di sidang umum luar biasa RFEF pada awal Agustus. Saat itu Rubiales berulang kali menegaskan dia tidak akan mengundurkan diri. Pernyataan itu mendapat respons dari Vilda dengan sambutan tepuk tangan. Rubiales juga mengatakan dirinya akan menawarkan kontrak baru kepada Vilda – meskipun sejak itu dia mengkritik perilakunya.