Turunminum.id – Partisipasi Indonesia dalam China-ASEAN Esports Competition 2024, kolaborasi BRIN dan BPOM dalam mengembangkan aplikasi berbasis AI untuk registrasi produk pangan, serta perilisan game horor lokal terbaru, DreadHaunt.
Ketiga berita ini memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan teknologi, esports, dan industri game di Indonesia.
Indonesia Berpartisipasi dalam China-ASEAN Esports Competition 2024
Indonesia kembali mengukir prestasi di dunia esports internasional.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) resmi melepas Tim Nasional Esports Indonesia yang akan berlaga di ajang China-ASEAN Esports Competition 2024.
Tim yang dikirimkan terdiri dari atlet Mobile Legends: Bang Bang Women (MLBB) dan Honor of Kings (HoK).
Kompetisi ini akan berlangsung di Nanning, Tiongkok, pada tanggal 25 hingga 29 September 2024.
Ketua Harian PB ESI, Komisaris Jendral (P.) Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H., M.Hum., menyampaikan pesan motivasi kepada para atlet, berharap mereka dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Ia mengungkapkan kebanggaannya atas perkembangan pesat esports di Indonesia dan optimisme bahwa prestasi gemilang akan terus diraih oleh tim-tim Indonesia.
China-ASEAN Esports Competition 2024 merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan tim-tim esports terbaik dari kawasan Asia Tenggara dan China.
Partisipasi Indonesia dalam kompetisi ini menunjukkan komitmen negara dalam mengembangkan potensi generasi muda di bidang esports, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia di peta esports dunia.
Dengan dukungan yang kuat dari PB ESI, diharapkan tim esports Indonesia dapat membawa pulang prestasi dan terus menginspirasi generasi berikutnya untuk terjun ke dunia esports.

BRIN dan BPOM Kembangkan Aplikasi AI untuk Registrasi Produk Pangan
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus membuka peluang inovasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan keamanan pangan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengembangkan aplikasi berbasis AI untuk mempercepat dan menyederhanakan proses registrasi produk olahan pangan.
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam melakukan registrasi e-Reg RBA (Registrasi Berbasis Aplikasi) secara lebih efektif dan efisien.
Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN, Zamroni, menjelaskan bahwa teknologi AI mampu memberikan solusi dalam memfilterisasi dan memeriksa kesesuaian data secara akurat, sehingga dapat meminimalisir insiden keamanan pangan.
Dengan AI, proses registrasi dapat dipercepat, sementara tingkat akurasinya tetap tinggi, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan standar keamanan pangan di Indonesia.
Dalam seminar dan konsultasi publik yang bertajuk “Transformasi Sistem E-Reg RBA Berbasis Kecerdasan Buatan dan Kesiapan Pelaku Usaha”, Zamroni menekankan pentingnya memastikan kualitas dan keamanan produk pangan sebelum dikonsumsi masyarakat.
Melalui inovasi ini, BRIN dan BPOM berupaya mendukung pelaku usaha dalam menyesuaikan diri dengan sistem digital.
Yang lebih modern dan ramah pengguna, sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses registrasi produk pangan.
Dengan adanya aplikasi ini, para pelaku industri pangan dapat melakukan registrasi dengan lebih cepat dan efisien.
Yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian serta kesehatan masyarakat luas.
