Turunminum.id – Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan kegiatan wasit dari Jepang atau JFA seleksi calon wasit Liga 1 dan 2 musim 2023/2024. Seleksi calon wasit ini menjadi kegiatan pertama dalam kerja sama PSSI dan JFA (Member of Japan Football Association Referee Committee).
Dua orang perwakilan JFA datang dalam kegiatan seleksi, kursus dan loka karya wasit tahun ini yang menjalankan misi dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Jadi hari ini, kita mulai kerja sama antara PSSI dan JFA dalam hal seleksi dan workshop untuk wasit-wasit liga 1 dan 2 agar wasit Indonesia semakin berkualitas,” buka Tisha.
Tisha menegaskan sesuai dengan arahan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang mengusung visi untuk menciptakan sepakbola Indonesia yang profesional, berkualitas dan berintegritas.
Selain itu, Erick juga sering menyebutkan bersih dan berintegritas. “Jadi hari ini di penyegaran, bisa saya bilang ini seleksi ya, workshop sebagai tindak lanjut kerjasama antara PSSI dan JFA dimana kita menghadirkan instruktur langsung dari Jepang yang juga berpengalaman di AFC pada level Asia,” lanjutnya.
Dua orang perwakilan wasit asal Jepang Yoshimi Ogawa (Member of Japan Football Association Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor, JFA Top Amateur Referees Manager) hadir dalam training tersebut.
Tisha berharap para korps baju hitam di Indonesia itu bisa mendapatkan pengarahan terbaik agar kualitas kemampuan mereka bisa ditingkatkan.
“Ada Mr. Ogawa dan Mr. Nagi, beliau yang akan memandu para instruktur lokal bersama dengan para calon-calon wasit di liga 1 dan 2 2023/2024 untuk mendapatkan pengarahan yang terbaik dan seleksi juga dengan variabel yang lebih rigid dan lebih ketat,” jelasnya.
Training itu sendiri, lanjut Tisha tujuannya meningkatkan kualitas dan performa wasit agar juga bisa mendapatkan keberlangsungan pekerjaan yang berkelanjutan. Berdasarkan arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, bahwa satu orang wasit harus ada slot dimana dia bisa bertugas sesuai dengan prinsip football development.
“Satu orang wasit harus ada slot dimana dia bertugas dan sekian jumlah pertandingan sesuai dengan prinsip football development dan kita menjalankan arahan tersebut dalam bentuk teknis, dengan kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan PSSI,” tutupnya.