Turunminum.id – Bali United merupakan salah satu klub sepak bola yang berkompetisi di Liga 1 2023/2024. Saat ini, Bali United sedang menduduki peringkat ke-4 klasemen sementara.
Pada kesempatan ini, Turunminum.id akan menyajikan sejarah berdirinya klub kebanggaan warga Bali ini. Langsung saja, berikut ulasannya:
Sejarah Berdirinya Bali United
Bali United berdiri pada tahun 1989. Kala itu klub tersebut masih bernama Putra Samarinda Football Club dan masih berlaga di Galatama kemudian menjadi Liga Indonesia sejak kompetisi resmi itu bergulir musim 1994/1995.
Sejak mengikuti Liga Galatama dan Perserikatan yang digabung menjadi satu kompetisi, Putra Samarinda mengalami kesulitan finansial. Sehingga pada tahun 2003, Putra Samarinda dan Persisam, klub perserikatan yang didanai APBD Samarinda dimerger menjadi Persisam Putra Samarinda dan menggunakan lisensi Putra Samarinda untuk berlaga di Liga Indonesia.
Pada tahun 2008, Persisam Putra Samarinda menjadi juara liga Divisi Utama Liga Indonesia. Otomatis, klub tersebut dipromosikan ke Liga Super Indonesia.
Pada tahun 2014, Putra Samarinda diambil alih oleh salah satu pengusaha Indonesia bernama Pieter Tanuri. Hal ini dilakukan untuk menghindari klub dari pailit dan juga meningkatkan daya jual serta prestasi Putra Samarinda.
Baca juga: Sejarah dan Asal Mula Persija Jakarta Hingga Raih Seabreg Prestasi
Setelah diambil alih, Pieter mengubah nama Putra Samarinda menjadi Bali United FC dengan berdiri dibawah badan usaha PT Bali Bintang Sejahtera. Dengan begitu, club yang dulunya berjuluk Pesut Mahakam itu pindah dari Stadion Palaran, Samarinda ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Perubahan nama tim peserta Liga 1 itu dilakukan setelah menjalin kerja sama dengan salah satu produsen ban, Corsa Motor Cycle Tire (PT Multistrada). Komisaris Utama Putra Samarinda, Harbiansyah Hanafiah menerangkan, pihaknya bersedia mengubah nama dan bermarkas di Bali sekaligus menyerahkan kepemilikan Putra Samarinda, karena di Pulau Dewata itu belum ada tim sepak bola profesional yang berlaga di Liga 1.
Menurut Harbiansyah, langkah mengubah nama dan bekerjasama dengan PT Multistrada itu untuk menyelamatkan Pusam dari kebangkrutan karena kurangnya dana baik dari sponsor maupun pendapatan tiket.
Markas Bali United
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Bali United kini telah bermarkas di Stadion I Wayan Dipta yang berada di Kabupaten Gianyar, Bali. Stadion ini memiliki kapasitas 18.000 kursi penonton.
Stadion ini dibangun pada tahun 1977 dan diresmikan pada tahun 2003 dengan nama Stadion Dipta. Nama stadion ini kemudian diubah menjadi Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk menghormati Kapten I Wayan Dipta, seorang pahlawan nasional asal Bali yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda pada tahun 1946.
Stadion ini memiliki beberapa fasilitas dan layanan yang menarik bagi para pengunjung, seperti Bali United Store tempat jualan merchandise klub, LED Perimeter Board tempat mempromosikan bisnis, dan Bali United Cafe tempat menyajikan berbagai menu makanan dan minuman dengan nuansa sepak bola.
Prestasi Bali United
Menurut data yang dihimpun, Bali United terlah mencatatkan berbagai prestasi. Prestasi itu diukir sejak tahun 2018. Adapun prestasi yang telah didapat Bali United sebagai berikut:
Juara Piala Presiden 2018, kala itu Bali United mengalahkan Persija Jakarta di final.
Juara Piala Indonesia 2019, gelar ini juga didapatkan setelah mengalahkan Persija Jakarta di final.
Juara Liga 1 2019, gelar ini didapatkan Serdadu Tridatu setelah mengumpulkan 64 poin dari 34 pertandingan. Mereka mengalahkan Semen Padang 2-0 pada pekan ke-30 untuk memastikan gelar juara.
Juara Liga 1 2021/2022, gelar ini didapatkan setelah mengumpulkan 72 poin dan mengalahkan Persib Bandung di posisi kedua dengan selisih 4 poin.
Pemain Terbaik Bali United
Bali United memiliki pemain terbaik yang namanya masih diingat hingga saat ini. Nama pemain yang dimaksud seperti Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Fadil Sausu, dan Paulo Sergio.
Sebatas info, Stefano Lilipaly bergabung dengan Bali United pada tahun 2017 dan bermain untuk klub tersebut selama lima tahun sebelum akhirnya berpisah pada musim 2022.
Ilija Spasojevic bergabung ke Bali United pada tahun 2017. Ia bermain sebagai striker hingga saat ini.
Baca juga: Sejarah Berdiri Persebaya Surabaya, Daftar Pemain Legenda hingga Prestasi
Fadil Sausu memulai debutnya ketika bergabung dengan klub junior Persisam Putra Samarinda pada tahun 2006. Setelah satu musim bersama Persik Kediri, Fadil dipanggil oleh Fachry Husaini untuk bergabung dengan Bali United pada tahun 2015. Di Bali United, Fadil bermain sebagai gelandang tengah dan menjadi kapten klub Liga 1 Bali United.
Paulo Sergio mantan pesepak bola Portugal yang terakhir bermain untuk klub Indonesia, Bali United sebagai pemain sayap kanan sebelum akhirnya pensiun dan kembali ke Portugal pada Oktober 2020. Ia pernah bermain di Primeira Liga dengan total bermain 162 kali dan mencetak 16 gol.
Suporter Bali United
Bali United memiliki beberapa kelompok suporter seperti Semeton Dewata, Brigaz, Northside Boys 12, Curvasud Dewata, Lady Dewata.
Semeton Dewata merupakan kelompok suporter terbesar Bali United. Semeton Dewata berdiri sejak tahun 2015. Nama Semeton Dewata berasal dari kata Semeton yang berarti saudara dan Dewata yang berarti julukan Pulau Bali sebagai Pulau Dewata.
Brigaz, yang merupakan kelompok suporter yang berdiri sejak tahun 2016. Nama Brigaz berasal dari kata Brigade yang berarti pasukan tempur dan Z yang berarti zona.
Northside Boys 12, yang merupakan kelompok suporter yang berdiri sejak tahun 2016. Nama Northside Boys 12 berasal dari kata Northside yang berarti arah utara dan Boys 12 yang berarti pemain ke-12 di lapangan.
Curvasud Dewata, yang merupakan kelompok suporter yang berdiri sejak tahun 2017. Nama Curvasud Dewata berasal dari kata Curva Sud yang berarti tribun selatan dalam bahasa Italia dan Dewata yang berarti julukan Pulau Bali sebagai Pulau Dewata.
Lady Dewata, ini merupakan kelompok suporter khusus perempuan yang juga mendukung Bali United FC dengan penuh antusiasme.