Mental Jawara Harry Souttar
Souttar menambahkan, dukungan penuh dari ribuan suporter tuan rumah bisa menjadi intimidasi mental bagi tim Australia.
Pemain 25 tahun itu menyamakan pengalaman ini seperti bermain melawan lebih dari sekadar 11 pemain di lapangan.
“Kondisi seperti ini membuat permainan menjadi lebih sulit. Rasanya seperti tidak hanya melawan 11 pemain di lapangan, tetapi juga seluruh bangku cadangan dan semua orang di belakang mereka, termasuk staf, melawan puluhan ribu orang di tribun,” katanya.
Namun demikian, Souttar bertekad untuk mengatasi tekanan luar biasa di markas skuad Garuda itu.
“Mentalitasnya adalah ‘kita melawan dunia’ [dan] tidak ada perasaan yang lebih baik daripada bermain di kandang sendiri seperti itu dan meraih hasil,” ucap Souttar menambahkan.
Baca Juga: Aiden O’Neill Ketar-ketir Hadapi Timnas Indonesia Usai Tahan Imbang Arab Saudi
Laga ini menjadi momen penting bagi kedua tim dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.
Indonesia tergabung di Grup C bersama Jepang, Arab Saudi, Australia, China, dan Bahrain. Pada laga sebelumnya, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi 1-1 di Jeddah. Sementara Australia berada di posisi sulit setelah kekalahan dari Bahrain.
Pertemuan terakhir antara Indonesia dan Australia di level senior terjadi pada Piala Asia 2023, di mana Indonesia harus menelan kekalahan 0-4 dari The Socceroos di babak 16 besar.