Turunminum.id – Cerita Bima Sakti, pelatih Timnas Indonesia U17 pada malam pertama menjelang laga pembuka Piala Dunia U17 2023. Pelatih Timnas Indonesia U17 menceritakan secara runut perjalanan mendapat amanah menakhodai Garuda Muda di Piala Dunia U17 2023.
Bima Sakti blak-blakan menumpahkan isi hatinya dalam mengawal laga bersejarah bagi bangsa. Ini pertama kali Indonesia bertarung dalam sepak bola di kancah dunia, meski level junior.
Pelatih yang mengenakan jersey Timnas Indonesia membuka kisah dengan mendapat telepon dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir menawarkan posisi pelatih Timnas U17. Kesempatan itu langsung disambar tanpa ba-bi-bu.
Hanya satu dalam pikiran Bima Sakti saat itu, peluang untuk berbakti pada negara. Mantan Kapten Timnas Indonesia ini menyiapkan tim dalam waktu sangat singkat, yakni hanya 4 bulan.
Persiapan super cepat untuk sebuah tim yang menghadapi kompetisi level dunia ini bukan tanpa sebab. Bima pun mengungkapkan sangat detil dalam BebAS Podcast, termasuk soal tak bisa tidur malam pertama menjelang laga melawan Ekuador, pada 10 November 2023.
Pada host BebAS Podcast Arya Sinulingga, Bima, yang pernah menjadi asisten pelatih timnas Indonesia Luis Milla itu menjelaskan pada malam pertama persis tanggal 9 November atau sehari sebelum laga pembuka dirinya tak bisa tidur. Pikiran gelisah tak menentu.
Baca juga: Tak Lolos 16 Besar Piala Dunia U17 2023, Bima Sakti Kuatkan Mental Timnas Indonesia U17
Pikirannya terus berputar memikirkan strategi yang tepat untuk laga perdana melawan tim kuat Ekuador. Apalagi setelah mendapat hasil rekaman Ekuador dan statistik, lanjut Bima lawan pertama ini tim bagus yang nyaris sulit mencari titik lemahnya.
“Malam pertama saya enggak bisa tidur, mikirin strategi apa nanti. Ekuador ini nyaris tim tak ada celah. Berapa kosong besok, ya? Ujar Bima Sakti dalam BebAS Podcast dengan host Arya Sinulingga.
Bima mengatakan berdasarkan data tim pelatih dan Analisa pertandingan Ekuador kualitasnya di atas Indonesia. Persiapan Ekuador menghadapi Piala Dunia U17 2023 ini sangat panjang. Akan tetapi, Bima tak ingin menyerah dengan itu semua.