Turunminum.id – Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tak pernah padam termakan waktu, sejak diresmikan sang Proklamator kemerdekaan RI tahun 1962, kompleks olahraga yang berada di pusat Ibu Kota ini seolah menjadi venue sakral tiap kali event besar menghampiri.
Teranayar, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, melakukan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). SUGBK tampak sesak dipenuhi para pendukung. Sabtu (10/2/2023) para pendukung Prabowo-Gibran serempak mengenakan pakaian bernuansa biru. Tribun dan lapangan SUGBK juga tampak penuh oleh pendukung.
Tidak hanya Prabowo-Gibran, apapun event besarnya panitia akan menjadikan GBK pilihan utama, seolah-olah belum sah namanya jika tak ambil panggung di stadion peninggalan Presiden Soekarno.
Gak percaya? Mari tahu lebih dalam tentang sang primadona stadion Gelora Bung Karno
Melekat dengan sosok Soekarno
Penamaan stadion ini diambil dari nama Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang juga pencetus pembangunan stadion dan kompleks olahraga ini.

Pada awalnya, Gelora Bung Karno (GBK) dibangun untuk menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962 usai Indonesia mendapat kehhormatan menjadi tuan rumah multievent empat tahunan itu.
Kala itu Soekarno memutuskan untuk membangun mega proyek berbentuk komplek olahraga yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukungnya.
Baca Juga: Jelang Setahun Pimpin PSSI, Erick Thohir Bersyukur Timnas Indonesia Ukir Prestasi
Proyek pembangunan GBK melibatkan sejumlah arsitek spesialis dari Uni Soviet. Bahkan Pemimpin Uni Soviet saat itu Nikita Kruschev menghadiri pemasangan tiang pertama.
Selain jadi tempat olahraga, Presiden Soekarno juga mengharapkan Kompleks GBK sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkumpul.
Pada pembangunan gelanggang, terdapat sebuah konstruksi khusus yang dibangun. Konstruksi ini adalah atap baja besar yang bentuknya menyerupai cincin raksasa dan melindungi penonton ketika panas terik atau hujan. Presiden Soekarno menyebutnya ‘Temu Gelang’.