Klarifikasi Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Menanggapi kontroversi ini, pihak Olimpiade melalui akun resmi X mengklarifikasi bahwa pertunjukan tersebut adalah penafsiran Dewa Yunani Dionysus, bukan bermaksud menghina simbol-simbol keagamaan.
Selain parodi ‘Perjamuan Terakhir’, upacara pembukaan Olimpiade 2024 juga mendapat kritik karena dianggap tidak ‘semegah’ upacara-upacara sebelumnya. Upacara ini menjadi sejarah sebagai Olimpiade pertama yang opening ceremony-nya digelar di luar stadion, tepatnya di Sungai Seine yang terletak di depan Menara Eiffel.
Kritik mengenai kemegahan upacara mungkin berasal dari ketidakbiasaan penonton dengan konsep baru ini. Banyak yang merasa upacara tersebut tidak memiliki elemen megah yang biasanya dihadirkan dalam pembukaan Olimpiade.
Namun, terlepas dari kritik tersebut, inovasi yang dihadirkan Paris 2024 juga mendapat pujian. Lokasi upacara yang berlatar belakang ikon Paris, Menara Eiffel, dan berlangsung di Sungai Seine memberikan sentuhan unik dan spektakuler yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah Olimpiade.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Malaysia: Laga Panas Semifinal AFF U-19 2024
Meski demikian, kontroversi yang mencuat dari parodi ‘Perjamuan Terakhir’ tetap menjadi sorotan utama. Ini menunjukkan bahwa upacara pembukaan tidak hanya tentang kemegahan dan inovasi, tetapi juga harus mempertimbangkan sensitivitas budaya dan keagamaan.
Sebagai catatan, Olimpiade Paris 2024 ini diharapkan bisa menjadi momen persatuan dan semangat sportivitas bagi seluruh dunia. Semoga ke depan, segala bentuk pertunjukan dalam ajang sebesar ini lebih memperhatikan nilai-nilai universal yang dihormati oleh semua pihak.