Sepak Bola Pantai Dibawah Naungan FIFA
Sejatinya, sepak bola pantai dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kejuaraan Dunia Sepak Bola Pantai (Beach Soccer World Championship) yang berlangsung setiap tahun sampai dekade berikutnya di bawah kendali Beach Soccer Worldwide (BSWW) dan pendahulunya.
FIFA kemudian mengambil alih penyelenggaraan kompetisi ini dari BSWW pada tahun 2005 dan menjadikannya sebagai turnamen resmi FIFA. Sejak 2009, turnamen berlangsung setiap dua tahun sekali agar turnamen tingkat konfederasi dapat berkembang tanpa terus memikirkan kualifikasi ke kompetisi ini.
“Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang, IBSC mendorong masyarakat untuk menggelar berbagai kejuaraan yang tentu disupport penuh oleh IBSC,” ucap Hinca Pandjaitan.
“Kita juga punya Timnas sepak bola pantai yang sudah ikut Piala Asia jadi harapannya dengan kolaborasi bersama masyarakat bisa lahir bakat-bakat baru, dan kita semua harus sepakat timnas sepakbola pantai Indonesia harus jadi macam dunia mengingat Indonesia punya banyak pantai dan berpasir sebagai sarana utama walaupun masih banyak hal-hal teknis lain yang harus jadi perhatian,” imbuhnya.
IBSC menjadikan Budaya, Pantai, Mangrove dan Sepakbola berjalan beriringan. Artinya, sepak bola harus menyatu dengan pantai dan budaya dan lingkungan setempat agar setiap masyarakat merasa memiliki pantai dan merawatnya.
Selain itu, sepak bola harus memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan pantai. Syukur-syukur lahir pemain potensial yang ke depan bisa membela Timnas Indonesia di event internasioal.
Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil 27 Pemain Timnas Indonesia, Tak Ada Asnawi Mangkualam