Turunminum.id – Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa FIFA membentuk satuan tugas (Satgas) yang bekerja mengawasi rasisme dalam laga sepak bola. Kasus rasisme yang menimpa Vinicius Junior, pemain depan Real Madrid menjadi pemicu pembentukan satgas rasisme tersebut.
Gianni Infantino mengumumkan FIFA bentuk satgas saat bertemu pemain depan Real Madrid yang juga Timnas Brasil Vinícius Júnior, korban dari beberapa insiden rasisme yang mengejutkan saat bermain untuk klubnya musim ini.
Gianni Infantino menegaskan dalam pertemuan itu bahwa sepak bola tidak dapat dilanjutkan ketika ada diskriminasi.
Presiden FIFA, juga bertemu dengan tim nasional Brasil dan Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues.
Baca juga: Usai Kritik Terkait Rasisme, Javier Tebas Tiba-Tiba Puji Vinicius Jr Setinggi Langit
Vinícius Júnior menjadi korban pelecehan secara rasis oleh para penggemar ketika Real Madrid saat bermain tandang ke Valencia pada bulan Mei 2023. Insiden terbaru di mana pemain berusia 22 tahun itu menjadi korban.
“Sangat penting tidak hanya berbicara tentang rasisme dan diskriminasi, tetapi mengambil tindakan dengan cara yang tegas dan meyakinkan – tanpa toleransi,” kata Gianni Infantino setelah pertemuan di Barcelona, Spanyol.
Gianni Infantino mengatakan FIFA bersama dengan Konfederasi Sepak Bola Brasil dan dengan semua pemain dalam pertarungan ini akan mensosialisasikan sanksi bagi para pelaku rasisme.
Gianni Infantino Ingatkan Wasit Hentikan Laga
Presiden FIFA mengatakan sangat penting bahwa ofisial pertandingan menghentikan pertandingan ketika pemain menjadi sasaran pelecehan.
“Tidak ada sepak bola jika ada rasisme! Jadi mari kita hentikan permainannya,” katanya.
Gianni Infantino juga mengingatkan para wasit yang memiliki kewenangan untuk menghentikan laga tersebut jika kedapatan pemain melakukan pelecehan rasisme.
“Para wasit memiliki kesempatan ini di kompetisi FIFA karena kami memiliki proses untuk menghentikan permainan ini, dan tindakan harus diambil di setiap level, di level nasional juga. Setiap orang harus memahami ini dan kami akan melakukannya, bersama-sama, hingga akhir,” ujarnya.