Turunminum.id – Kapten Barcelona yang telah lama bertugas, Sergi Roberto, menghadapi masa depan yang tidak pasti karena kontraknya akan segera berakhir dalam dua minggu terakhir setelah mengabdikan diri selama 18 tahun yang gemilang dengan klub tersebut.
Kemungkinan kepindahannya semakin nyata, meskipun Direktur Olahraga Deco belum secara pasti menolak kemungkinan dia bertahan.
Ditunda Hingga Akhir Juli
Deco mengisyaratkan bahwa keputusan akhir mengenai masa depan Roberto akan ditunda hingga akhir Juli, dengan alasan perlunya kejelasan lebih lanjut mengenai kendala keuangan dan batasan gaji klub.
Bagi Roberto, yang berusia 32 tahun, penundaan ini menimbulkan dilema. Dia percaya bahwa menunda keputusan hingga akhir Juli bisa membatasi opsi-opsinya jika Barcelona memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya.
Sumber-sumber menunjukkan bahwa beberapa klub telah mengekspresikan minat untuk merekrutnya.
Di antara para peminat tersebut termasuk Girona, Sevilla, Valencia, dan terutama Porto, di mana mantan rekan setimnya di Barcelona, Andoni Zubizarreta, kini menjabat sebagai direktur olahraga.
Keterampilan Zubizarreta dan keakrabannya dengan Roberto dari masa mereka bersama di Barcelona menambah dimensi menarik dalam perburuan Porto.
Menurut laporan, Roberto mengantisipasi tawaran tambahan dari klub-klub di luar Spanyol dan Portugal.
Ketersediaannya telah menimbulkan minat karena pengalamannya yang luas dan gajinya yang relatif lebih rendah dibandingkan pemain-pemain Barcelona lainnya.
Peran Perifer Jika Bertahan
Meskipun menyadari bahwa perannya kemungkinan akan bersifat perifer jika dia memilih untuk tetap bertahan.
Roberto merasa bahwa dia masih memiliki kontribusi yang dapat ditawarkan, seperti yang ditunjukkan oleh penampilannya selama musim lalu.
Gelandang veteran ini yakin bahwa Barcelona seharusnya dapat menghormati rencana awal mereka untuk memperpanjang kontraknya selama dua tahun jika mereka benar-benar ingin mempertahankannya.
Komitmen dan dedikasinya selama hampir dua dekade telah membuatnya dicintai oleh para penggemar, sehingga kemungkinan kepergiannya menjadi momen yang menyentuh hati bagi klub dan para pendukungnya.
Namun, realitas sepak bola menuntut bahwa keputusan harus sejalan dengan kebijakan keuangan dan perencanaan skuad, sering kali meninggalkan pemain dan klub dalam persimpangan selama negosiasi kontrak.
Situasi Roberto mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi oleh klub sepak bola yang berjuang dengan kendala keuangan yang diperparah oleh pandemi COVID-19.
Barcelona, seperti banyak klub papan atas, harus menavigasi batasan gaji yang ketat yang diberlakukan oleh badan pengatur sementara berusaha mempertahankan daya saing di lapangan.
Kendala semacam itu memaksa untuk mengambil keputusan sulit tentang kontrak pemain, seimbang antara kesetiaan terhadap veteran berpengalaman dengan keharusan memperbaharui skuad dengan bakat muda.

Sementara waktu berlalu di kontrak Roberto, beberapa minggu mendatang kemungkinan akan memberikan kejelasan mengenai tujuan selanjutnya baginya.
Baik dia tetap di La Liga, pindah ke liga Eropa lainnya, atau menjajaki peluang di luar negeri, pengalamannya dan fleksibilitasnya membuatnya menjadi prospek menarik bagi klub-klub yang mencari bantuan lini tengah yang berpengalaman.