Menyundul Bola Secara Berulang-ulang Juga Beresiko Gangguan Kognitif
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), menyundul bola secara berulang-ulang selama berkarir sebagai sepak bola sangat beresiko gangguan kognitif yang lebih tinggi di kemudian hari.
FA pun telah melakukan uji coba penghapusan sundulan yang disengaja dalam pertandingan di level U-12, dengan negara-negara lain termasuk Skotlandia melarang sundulan pada hari-hari sebelum dan sesudah pertandingan.
Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFA) pada bulan Maret mengatakan pergantian pemain tambahan karena gegar otak permanen akan diatur dalam undang-undang sepak bola, tetapi hal itu tetap menjadi pilihan yang tergantung pada penyelenggara kompetisi individu untuk menerapkannya.
“Tidak peduli seberapa besar keinginan pemain untuk bermain, staf medis harus memvetonya, karena itu membahayakan nyawa pemain,” kata Varane.
“Kami juga harus membuat pemain memahami bahwa yang dimaksud bukanlah menunjukkan kekuatannya untuk terus bermain setelah cedera serius, tetapi kekuatan sebenarnya terletak pada keluar, berhenti bermain, dan istirahat.
“Ini mungkin sulit untuk diterima oleh atlet tingkat atas.”
Varane menambahkan bahwa dia melewatkan beberapa pertandingan untuk Manchester United musim ini karena mengalami gejala gegar otak.