Turunminum.id – Pippo Inzaghi kembali ke Serie A sebagai pelatih baru Salernitana. Proses meraih posisi ini dilakukan Inzaghi dengan perjuangan tak biasa.
Pippo Inzaghi mengakui bahwa dirinya meyakinkan klub Salernitana dengan berbagai alasan untuk mempekerjakannya, karena dia masih terpukul oleh pengalaman buruk di Reggina.
“Saya meyakinkan klub untuk mengontrak saya. Saya begadang semalaman menunggu panggilan telepon datang,” ujar Pippo Inzaghi.
Pippo Inzaghi menegaskan perjuangan ini bukan semata tentang dirinya kembali berada di Serie A.
“Saya akan dengan senang hati bekerja di Serie C atau B. Ini seperti ketika saya masih menjadi pemain, saya memberikan segalanya. Saya telah menang dan kalah, namun saya selalu bangkit kembali,” ujarnya.
Baca juga: Inter Milan Jadi Pilihan Tunggal Roberto Pereyra Agar Bertahan di Serie A
Klub mengambil keputusan untuk memecat Paulo Sousa minggu ini setelah awal musim yang buruk. Salernitana hanya mencatatkan tiga hasil imbang dan lima kekalahan, serta gagal memenangkan satu pertandingan pun di Serie A.
Tiga putaran terakhir membuat mereka kebobolan delapan gol dan tidak mencetak satu pun gol, kekalahan 3-0 dari Monza akhirnya menjadi pukulan terakhir.
Inzaghi pernah berada di Reggina di Serie B musim lalu, tetapi klub tersebut bangkrut pada bulan Agustus.
“Saya berterima kasih kepada Presiden, klub dan semua pihak yang menelepon. Saya ingin istirahat, tapi saya sudah muak dan tidak tahan lagi,” canda Super Pippo dalam konferensi persnya.
Pippo Inzaghi mengatakan dirinya sedang menunggu panggilan yang tepat. Namun dirinya masih belum tahu apakah dunia sepak bola ini pantas menerima kejujuran.
“Saya ingin memastikan staf saya dan saya bisa kembali bekerja seperti yang kami sukai,” ujarnya.
Inzaghi mendoakan terbaik untuk Sousa yang telah melakukan dengan baik. Dirinya berjanji akan berusaha maksimal untuk menyelamatkan tim ini dari degradasi. “Saya pikir kami bisa melakukannya. Kami membutuhkan kalian semua,” ujarnya.
Guna mencapai target lolos dari degradasi, Inzaghi akan mengembalikan semangat. “Satu-satunya janji yang bisa saya buat adalah jika tim saya tidak berjuang di lapangan, maka saya akan pulang. Sebuah tim dengan 10 pemain internasional dalam skuadnya tidak dapat dipaksa untuk berjuang melawan degradasi.”
Pria berusia 50 tahun itu adalah salah satu dari beberapa opsi untuk Salernitana setelah pemecatan Sousa dan mengungkapkan bahwa dia bukanlah pilihan pertama.