Turunminum.id – Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong membandingkan lapangan latihan di Paris, Prancis, yang beda kelas dengan venue skuad Garuda Muda ketika mengarungi Piala Asia U-23 2024 Qatar.
Timnas Indonesia U-23 baru tiba di Paris pada Minggu (5/5/2024). Sehari setelahnya, Senin (7/5) siang waktu setempat, Skuad Garuda Muda menjalani latihan perdana di Stade Leo Lagrange.
Baca Juga: Timnas Indonesia di Ambang Sejarah Lolos Olimpiade Paris 2024, Erick Thohir Bicara Generasi Emas
Shin Tae-yong menganggap Stade Leo Lagrange tidak begitu baik jika berkaca dari lapangan latihan yang berada di Qatar ketika Timnas Indonesia U-23 menjadi peringkat keempat Piala Asia U-23 2024.
“Memang di bawah standar, ya,” kata Shin Tae-yong.
Meski begitu, pelatih berusia 53 tahun ini mengaku mau tak mau harus menerima lapangan yang disediakan meski baginya lapangan di Paris tidak sebagus di Doha, Qatar.
“Artinya tidak seperti di Doha, tetapi katanya di sini yang rumputnya paling baik.”
Selain soal lapangan latihan, Garuda Muda juga bermasalah terkait makanan dan waktu istirahat (tidur). Juru taktik berusia 53 tahun ini mengakui Timnas Indonesia U-23 harus secepatnya adaptasi cuaca dingin Paris.
“Jadi mau tidak mau kita harus adaptasi dengan situasi dan kondisi di sini,” tambahnya.
Baca Juga: Tiba di Paris Timnas Indonesia U-23 Fokus Recovery, Begini Kondisi Terbarunya
Juru taktik asal Korea Selatan itu tak memungkiri persiapan singkat menuju Paris mengakibatkan situasinya demikian.
“Karena kita juga buru-buru booking hotel dan lain-lain karena keputusannya setelah selesai pertandingan kemarin di Doha” ujar pelatih Timnas Indonesia U-23.
“Jadi ada masalah sedikit saja seperti itu,” tambah eks pelatih Timnas Korea Selatan.
Indonesia bertolak ke Paris imbas gagal merebut posisi ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar. Kalah 1-2 dari Irak memaksa pasukan Shin Tae-yong untuk mengetuk pintu terakhir menuju Olimpiade Paris 2024 denga melawan Guinea U-23.