Turunminum.id – Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, terus bergerak cepat untuk memperkuat timnya jelang Piala Dunia U-20 2025. Terbaru, dia telah menemui lima pemain keturunan Indonesia di Belanda yang potensinya dinilai menjanjikan.
Kelima pemain tersebut adalah Kaya Symons, Dion Markx, Jens Raven, Mauresmo Hinoke , dan Xavi Woudstra. Mereka semua memiliki statistik yang cukup mentereng di level klub masing-masing.
Pelatih yang sukses membawa puang emas SEA Games 2023 seteah 32 tahun lamanya penantian, kini berambisi untuk tampil di Piala Dunia U-20 2025 Chile. Sebab itu dirinya fokus membesut tim terbaik demi menuntaskan misi besar itu.
“Timnas Indonesia U-20 dipersiapkan dengan melibatkan seluruh talent pool yang kami miliki saat ini,” ujar Indra Sjafri.
Bahkan pelatih kolektor trofi AFF kelompok umur ini berupaya keras menemukan talenta terbaik tidak hanya dalam negeri.
Indra Sjafri sampai terbang ke Belanda memantau para pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri, termasuk dengan mengunjungi mereka secara langsung di Belanda atau melalui rekaman pertandingan.
“Semua usaha terbaik kita lakukan untuk dapat menembus turnamen usia muda tertinggi, yaitu Piala Dunia U-20 2025,” tutur Indra Sjafri.
Kehadiran lima pemain keturunan ini diharapkan dapat memperkuat Timnas U-20 dan membantu mereka mencapai target lolos ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile.
Kaya Symons (Vitesse Arnhem U-21)
Bek kiri berusia 19 tahun pada musim ini telah tampil sebanyak 22 kali bersama timnya, mencetak 1 gol dan 1 assist. Dari penampilan selama 1.462 menit itu, Kaya Symons menyumbang satu gol dan satu assist.
Biasa mentas sebagai fullback kiri, pesepakbola 19 tahun ini sanggup mengemas satu gol dan satu assist dari 22 penampilan Bersama Vitesse Arnhem musim ini.
Ketimbang nama lain, Kaya Symons juga memiliki pengalaman panjang di level internasional, mengingat pernah membela Timnas Belanda U-15, U-16, U-17, U-18 dan U-19.
Bek kelahiran 31 Maret 2005 itu sebetulnya sempat didaftarkan Vitesse pada Eredivisie 2023/2024. Namun, dari tiga kali momen duduk di bangku cadangan, kesempatan bermain itu tak kunjung datang.