Turunminum.id – Hipertensi merupakan kasus yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Setidaknya 1 dari 5 orang Indonesia berusia 25-34 tahun diketahui menderita hipertensi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Angka ini menunjukkan hampir 1 dari 3 orang berusia 35-44 tahun diperkirakan menderita hipertensi. Sementara di Jakarta, masih menurut data Riskesdas 2018, Prevalensi Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun di DKI Jakarta adalah 33,43%.
Sedangkan prevalensi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun adalah 10,17%.
Namun Anda bisa mengenali secara spesifik melalui keluhan yan dirasakan penderita penyakit hipertensi tersebut. Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber Turunminum.id, mengidentifikasikan 5 gejala penderita hipertensi, antara lain:
Pertama, Sakit kepala. Penderita hipertensi biasanya merasakan gejala awal sakit kepala. Hal ini terutama terjadi pada orang yang memiliki tekanan darah yang sangat tinggi.
Baca juga: Melaju ke Final Uber Cup 2024, Gregoria Tangisi Generasi Baru Tunggal Putri Indonesia
Gejala kedua adalah pusing. Pusing atau rasa tidak seimbang dapat terjadi ketika tekanan darah sangat tinggi atau ketika seseorang berdiri terlalu cepat. Ketiga, nyeri dada.
Dalam kasus nyeri dada atau ketidaknyamanan dapat terjadi jika Hipertensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang memasok jantung.
Keempat penglihatan kabur. Hipertensi dapat berpotensi merusak pembuluh darah di retina mata dan menyebabkan penglihatan kabur. Kelima, nyeri pada bagian belakang kepala.
Nyeri kepala pada bagian belakang kepala dapat terjadi pada orang dengan Hipertensi yang disebabkan oleh ketegangan otot di leher.
Penderita penyakit hipertensi bisa melakukan pencegahan secara mudah, yakni dengan mengontrol tekanan darah agar tetap normal. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan masalah pada pembuluh darah.